os211

Top 10 List of Week 08

  1. Introduction to CPU Scheduling
    Video di atas memberikan gambaran yang dapat saya pahami mengenai materi CPU scheduling. Bisa dibilang, CPU scheduling adalah cara untuk mengatur proses agar CPU dapat digunakan semaksimal mungkin.

  2. CPU Scheduling in Operating Systems
    Seperti biasa, link di atas adalah ringkasan dari materi mengenai CPU scheduling, juga terdapat penjelasan mengenai algoritma yang dapat diterapkan untuk scheduling. Sangat menyenangkan bagi saya pribadi untuk bisa melihat ringkasan seperti ini secara praktis. Bahasan yang sama dapat juga ditemukan di buku teks.

  3. CFS: Completely fair process scheduling in Linux
    Ternyata algoritma yang digunakan untuk scheduling di Linux ada macam-macam. Schedulernya disebut CFS. Link ini menjelaskan gambaran umum mengenai hal tersebut. Sebuah pengetahuan baru bagi saya.

  4. Increasing Your Ubuntu Partition (Dual Boot with Windows)
    Tugas minggu ini cukup menarik, yaitu membuat Linux From Scratch. Lebih tepatnya, mempersiapkan environment untuk membangunnya di week-week selanjutnya. Hal ini cukup menantang bagi saya karena partisi ubuntu saya tinggal 14GB, sementara dibutuhkan storage yang lebih besar agar tidak sesak. Walaupun VM melakukan alokasi dinamis, menurut saya, ada baiknya untuk menambah storage saya terlebih dahulu. Sekalian saja saya belajar mengenai partisi, ternyata sangat seru!

    Dari mana saya bisa mendapatkan storage tambahan? Kebetulan partisi untuk local disk D: masih tersisa 90-an GB. Setelah menghapus beberapa hal yang tidak penting, saya dapat 100-an GB. Setelah itu, saya siap untuk melakukan partisi dengan mengikuti langkah-langkah di atas. Kebetulan juga saya sudah punya live USB ubuntu, jadi bisa pakai gparted dari sana.

    Pertama-tama, saya mencoba untuk melakukan partisi local disk D: dulu dengan bantuan disk management Windows. Ternyata, hasil unallocated space yang dihasilkan ada di kanan. Sementara urutan partisi saya kurang lebih seperti berikut:

    /dev/sda6 (linux) | /dev/sda7 (linux swap) | /dev/sda5 (local disk D:) | unallocated space

    Bagaimana caranya untuk memindahkan unallocated space ini agar bisa bersebelahan dengan partisi linux?

  5. How to Create Unallocated Space in Windows 7/8/10?
    Pertanyaan sebelumnya memiliki beberapa jawaban. Tentu saja saya tidak mungkin menghapus /dev/sda5! Cara lainnya adalah memindahkan dengan menggunakan gparted, tetapi ada risiko Windows gagal di-boot, karena secara teknis partisi itu bisa dikatakan milik Windows, jadi saya tidak tahu apakah kemungkinan tersebut dapat terjadi atau tidak. Pada disk management Windows pun saya tidak menemukan opsi untuk menghasilkan unallocated space ke kiri dari volume yang di-shrink.

    Oleh karena itu, saya perlu mencoba mencari cara untuk memindahkan melalui Windows agar jika terjadi error aka dapat segera diinterupsi oleh Windows. Setelah mencari-cari, link ini memberikan solusi dengan menggunakan tool AOMEI Partition Assistant. Ada free demonya juga, dan ternyata bisa digunakan! Urutan partisi yang perlu diperhatikan menjadi seperti berikut:

    /dev/sda6 (linux) | /dev/sda7 (linux swap) | unallocated space | /dev/sda5 (local disk D:)

  6. Boot-Repair
    Sekarang waktunya bekerja dengan gparted. Karena unallocated space perlu dipindahkan ke sebelah /dev/sda6, maka swap harus dipindahkan ke kanan. Tetapi muncul peringatan kalau ini akan menghasilkan error pada boot ubuntu. Well, tidak akan tahu sebelum dicoba. Langsung saja dicoba. Setelah selesai, restart. Yak, saya masuk grub rescue…..

    Panik! Saya langsung GSGS dan TSTS (tanya sana tanya sini). Akhirnya saya mendapat solusi ini dari teman saya. Coba saja menggunakan boot-repair dengan menggunakan live USB seperti pada link berikut. Saya coba, kelihatannya bagus. Restart, dan berhasil!

    Akhirnya free space pada partisi ubuntu saya menjadi hampir 40GB. Well, sepertinya saya harus sering-sering membersihkan (seperti dengan referensi di top 10 list W02) dan mengurangi memenuhi storage agar masih banyak yang bisa disimpan.

    Pelajaran tambahan: jangan lupa untuk backup data penting sebelum melakukan hal-hal seperti tadi.

  7. How to compact VirtualBox’s VDI file size?
    Meskipun telah disediakan OVA untuk keperluan LFS, saya ingin mencoba untuk menggunakan VM yang saya gunakan sejak W01. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang ingin saya coba juga, salah satunya apakah .vdi untuk VM saya bisa diperkecil atau tidak. Setelah mencari-cari, ternyata hal tersebut bisa dikerjakan dengan berbagai cara yang bisa dilihat pada link di atas.

  8. How to use zerofree
    Salah satu cara yang saya ikuti adalah menggunakan zerofree. Seingat saya hal ini juga tertulis di tutorial dari Pak Rahmat, tetapi saya lupa letaknya di mana, dan ketika saya coba, saya menemui beberapa kendala. Ternyata zerofree harus diinstall dulu dan dijalankan saat partisi read-only. Saya pun mencoba melakukan hal tersebut seperti di link ini.

  9. mount: / is busy when trying to mount as read-only so that I can run zerofree
    Setelah mencoba-coba, ternyata masih ada kendala berikut. Setelah membaca link tersebut, saya baru tahu kalau kita bisa mengubah mounting disk saat booting dengan mengubah /etc/fstab. Langsung saja dicoba, dan ternyata bisa! Akhirnya saya bisa melanjutkan dengan command vboxmanage seperti disebutkan di link sebelumnya dan berhasil menurunkan ukuran .vdi sekitar 200MB.

  10. How to mount a new drive on startup
    Kendala dari menggunakan VM yang digunakan dari W01 adalah belum adanya hard disk kedua untuk LFS. Akhirnya saya tambahkan hard disk baru lewat settings sebesar 30GB (referensi). Tetapi, tentu saja itu belum bisa dibaca. Saya pun menemukan link ini yang menjelaskan bahwa kita memerlukan hard disk tersebut dipartisi dulu dan dibuatkan filesystem agar bisa di-mount. Saya ikuti langkah-langkahnya, dan akhirnya saya bisa mount /dev/sdb1 di /mnt/lfs.